Pelepah pisang merupakan limbah industri maupun limbah dari rumah tangga yang sudah tidak terpakai lagi. Inovasi yang saat ini telah menjadi perhatian para pembudidaya, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pakan buatan adalah
dengan penambahan probiotik nabati pada pakan tersebut. Salah satu bahan nabati seperti pelepah pisang (Musa paradisiaca) dapat digunakan sebagai bahan tambahan terhadap probiotik. Aktifitas mikrobiologis terbesar dari tanaman pisang yaitu pada pagian pelepah (batang) yang mengandung sejumlah metabolit sekunder. Penelitian Karya Tulis Praktik Akhir bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengaruh pemberian probiotik pelepah pisang (Musa paradisiaca) pada pakan komersial terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Praktik Akhir ini mengunakan ember 50 L sebanyak 12 buah.
Penelitian terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu: perlakuan A penambahan probiotik dengan dosis 10 ml/kg pakan, perlakuan B penambahan probiotik dengan dosis 20 ml/kg pakan, perlakuan C penambahan probiotik dengan
dosis 30 ml/kg pakan, dan perlakuan K (kontrol) tanpa penambahan probiotik pada pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik pelepah pisang terhadap pakan komersial dengan dosis 30 ml/kg pakan diperoleh rata-rata pertambahan bobot biomassa benih ikan nila tertinggi yaitu sebesar 0,22 gram. Sedangkan pada perlakuan K (kontrol) mempunyai pertumbuhan paling kecil yaitu sebesar 0,16 gram. Pada tingkat kelangsungan hidup, perlakuan B dan C (20 ml/kg dan 30 ml/kg) memiliki nilai tertinggi dengan kelangsungan hidup 76,6% dan 73,3%, serta nilai kelangsungan hidup terendah diperoleh pada perlakuan K
(kontrol) yaitu 56%. Penambahan probiotik pelepah pisang dengan dosis 30 ml/kg pakan merupakan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila.

Kata kunci : ikan nila, probiotik, pelepah pisang, pakan, pertumbuhan