Garam merupakan komoditas utama bagi kehidupan manusia yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, kebutuhan industri, pengawetan dan lainnya. Dengan demikian petani garam perlu menaikkan hasil produksi garam, karena banyaknya pemanfaatan garam yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya, salah satu diantaranya dengan melakukan pembuatan garam spa dari bahan baku garam krosok yang bernilai rendah. Penelitian ini dilakukan agar meningkatkan kualitas garam krosok sehingga mempunyai nilai jual. Proses rekristalisasi yang dilakukan
dapat meningkatkan kualitas garam menjadi lebih baik, maka dari itu pada penelitian ini dilakukan proses rekristalisasi dengan cara melarutkan kembali garam krosok pada air laut dengan nilai kekentalan air laut 5, 10, 15, dan 17 ⁰Be, proses pencampuran dilakukan hingga mencapai nilai 25 ⁰Be. Setelah itu, proses penyaringan hasil pelarutan garam krosok dan air laut ke dalam kolam pengkristalan. Proses kristalisasi garam menggunakan teknologi evaporasi yang
memanfaatkan panas sinar matahari pada saat penguapannya. Praktik Akhir ini dilakukan menggunakan dua perlakuan pada struktur kolam pengkristalan, yaitu:pertama menggunakan kolam tunnel, ke dua menggunakan rumah kaca. Hasil yang
didapat dari percobaan pembuatan garam spa pada dua perlakuan yang dilaksanakan adalah percobaan satu dan dua dengan hasil kristal masih memiliki tekstur lembut, pada percobaan ke tiga kristal garam yang dihasilkan memiliki
tekstur kasar dan mempunyai diameter rata-rata 1 cm, pada percobaan ke empat hasil kristal garam memiliki rata-rata ukuran diameter 0.6 cm dan percobaan kelima kristal garam spa yang dihasilkan memiliki tekstur kasar akan tetapi diameter kristal garam lebih kecil yang memiliki rata-rata ukuran diameter 0.4 cm.

Kata kunci: Garam spa, Rekristalisasi, Evaporasi.